1. Pengertian Sastra dan Seni
Sastra Dalam Pengertian Umum
Sastra (Sanskerta: shastra)
merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks
yang mengandung instruksi” atau “pedoman”,
dari kata dasar ‘Sas’ yang
berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau
“sarana”. Dalam bahasa Indonesia
kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau
keindahan tertentu.
Yang
agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih
mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah
pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah
salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan
sastra.
Selain
itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis
atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan
dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk
mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Sastra dibagi menjadi 2
yaitu Prosa dan Puisi, Prosa adalah karya sastra yang tidak terikat sedangkan
Puisi adalah karya sastra yang terikat dengan kaidah dan aturan tertentu.
Contoh karya Sastra Puisi yaitu Puisi, Pantun, dan Syair sedangkan contoh
karya sastra Prosa yaitu Novel, Cerita/Cerpen, dan Drama.
·
Pengertian Sastra Menurut Para Ahli :
1. Mursal Esten (1978 : 9)
Sastra
atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif
sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai
medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
2. Semi (1988 : 8 )
Sastra
adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah
manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
3. Panuti Sudjiman (1986 : 68)
Sastra
sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti
keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya.
4. Ahmad Badrun (1983 : 16)
Kesusastraan
adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain
sebagai alai, dan bersifat imajinatif.
5. Eagleton (1988 : 4)
Sastra
adalah karya tulisan yang halus (belle letters) adalah karya yang mencatatkan
bentuk bahasa. harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan,
didalamkan, dibelitkan, dipanjangtipiskan dan diterbalikkan, dijadikan ganjil.
6. Plato
Sastra
adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya
sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model
kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauh dari dunia
ide.
7. Aristoteles
Sastra
sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.
8. Robert Scholes (1992: 1)
Tentu
saja, sastra itu sebuah kata, bukan sebuah benda.
9. Sapardi (1979: 1)
Memaparkan
bahwa sastra itu adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium.
Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran
kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan social.
10. Taum (1997: 13)
Sastra
adalah karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif” atau “sastra adalah
penggunaan bahasa yang indah dan berguna yang menandakan hal-hal lain”.
·
Pengertian Seni
Dalam
bahasa Sanskerta, kata seni disebut
cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa
berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa
berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah.
Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi
segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra
yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau
pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang
disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman dan tukang.
Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah
ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian itu
ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di
Barat pada masa lampau.
Dalam
bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah
teknik atau craftsmanship, yaitu
ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang
memiliki ketangkasan atau kemahiran; dan artista
adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista
dapat dipersamakan dengan cilpa.
Ars
inilah yang kemudian berkembang menjadi l’arte
(Italia), l’art (Perancis), elarte (Spanyol), dan art (Inggris), dan bersamaan dengan itu isiny apun berkembangan
sedikit demi sedikit kearah pengertiannya yang sekarang. Tetapi di Eropa ada
juga istilah-istilah yang lain, orang Jerman menyebut seni dengan die Kunst dan
orang Belanda dengan Kunst, yang berasal dari akar kata yang lain walaupun
dengan pengertian yang sama. (Bahasa Jerman juga mengenal istilah die Art, yang
berarti cara, jalan, atau modus, yang juga dapat dikembalikan kepada asal mula
pengertian dan kegiatan seni, namun demikian die Kunst-lah yang diangkat untuk
istilah kegiatan itu).
2. Peranan Sastra dan Seni
Sastra mempunyai peranan yang lebih
penting, yaitu mempergunakan bahasa yangmemiliki kemampuan untuk menampung
hampir semua pernyataan kegiatan manusia.Dalam usahanya untuk memahami dirinya
sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat,manusia mempergunakan bahasa. Dalam
usahanya untuk memahami alam semestayang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan
manusia dalam mempergunakan bahasa.
3. Hubungan Sastra dan Seni Dengan
Ilmu Budaya Dasar
Masalah
sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena
materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan
sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni
didalamnya.
Latar belakang Ilmu Budaya Dasar dalam
konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah
sebagai berikut :
a. Kenyataan
bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman
budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas
dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan.
b. Proses
pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif
dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya
sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya.
c. Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia,
menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung
sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya.
4. Ilmu Budaya Dasar Dihubungkan Dengan
Prosa
a. Pengertian
Prosa
Prosa adalah
karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya suku kata,
dalam setiap baris serta tak terikat oleh irama dan rimanya seperti dalam
puisi.
Prosa berbeda dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa kadangkala juga disebut dengan istilah "gancaran".
Prosa berbeda dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa kadangkala juga disebut dengan istilah "gancaran".
b. Jenis-jenis
Prosa
Prosa biasanya dibagi menjadi empat
jenis :
· Prosa
naratif
· Prosa
deskriptif
· Prosa
eksposisi
· Prosa
argumentative
c. Komponen
Dalam Prosa Lama dan Prosa Baru
Komponen Prosa Baru :
· Novel : sebuah karya fiksi prosa
yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut
novelis. Kata novel berasal dari bahasa italia novella yang berarti “sebuah
kisah, sepotong berita”.
· Biografi : kisah atau keterangan
tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekedar
daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga
bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian
tersebut.
· Cerpen : cerita yang berbentuk
naratif. Jadi cerpen bukan argumentasi atau analisa atau deskripsi.
· Drama : salah satu bentuk karya
sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal
dari bahasa yunani yang berarti “aksi”, “perbuatan”.
· Soneta : salah satu bentuk sastra
baru yang berasal dari Italia. Soneta masuk kedalam sastra Indonesia baru.
Komponen Prosa Lama :
· Pantun : bentuk puisi yang terdiri
atas 4 baris yang bersajak bersilih dua-dua (ab-ab).
· Gurindam : puisi Melayu lama yang
terdiri dari dua larik (baris), mempunyai irama akhir yang sama dan merupakan
satu kesatuan yang utuh.
· Mantera : merupakan salah satu
genra puisi Melayu tradisional yang diwarisi sejak zaman primitif, prasejarah
dan animisme.
· Talibun : sejenis puisi lama
seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris (
mulai dari 6 baris hingga 20 baris).
· Sage : cerita lama yang berhubungan
dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan
keajaiban seseorang.
5. Nilai-nilai
Dalam Prosa Fiksi
a. Pengertian
Prosa Fiksi
Istilah prosa fiksi atau cukup disebut
karya fiksi, prosa cerita, prosa narasi, narasi, atau cerita berplot.
Pengertian prosa fiksi tersebut adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh
pelaku-pelaku tertentu dengan pemeran latar serta tahapan dan rangkaian cerita
tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjadi suatu
cerita.
b. Nilai-nilai
Yang Ada Dalam Prosa Fiksi
·
Prosa fiksi memberikan kesenangan.
Keistimewaannya pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut
·
Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sedikit informasi yang
tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
·
Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi
dan warisan budaya bangsa.
·
Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi sesorang dapat menilai
kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu.
6. Ilmu
Budaya Dasar Dengan Puisi
a. Pengertian
Puisi
- Menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
- Watt-Dunton (Situmorang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah ekpresi yang kongkret dan yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.
- Carlyle mengemukakan bahwa puisi adalah pemikiran yang bersifat musikal, kata-katanya disusun sedemikian rupa, sehingga menonjolkan rangkaian bunyi yang merdu seperti musik.
- Herman J. Waluyo mendefinisikan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.
b. Unsur-unsur
Puisi
Secara
sederhana, batang tubuh puisi terbentuk dari beberapa unsur, yaitu :
1. Kata.
2. Larik.
3. Bait.
4. Bunyi.
5. Makna.
Kelima
unsur ini saling mempengaruhi keutuhan sebuah puisi.
c. Alasan-alasan
Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisi
1. Hubungan
puisi deengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi
dan keinsyafan/kesadaran individual.
3. Puisi
dan keinsyafan social.
7. Contoh
Puisi Lama
Pantun
adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris
terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya
sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak,
muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
Contoh :
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke
dalam peti
Kalau ada kataku yang
salah
Jangan dimasukkan ke
dalam hati
Sumber :
0 comments:
Posting Komentar