1. Hakekat Manusia
A. Unsur-unsur yang membangun manusia
Sebenarnya ada banyak sekali unsur-unsur yang membangun manusia,
namun dari sekian banyak unsur-unsur itu, di sederhanakan menjadi 2
klasifikasi. yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Ada dua pandangan tentang
unsur-unsur yang membangun manusia.
1. Manusia itu terdiri
atas empat unsur yang saling berkaitan
· Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak,
dapat diliat, dapat difoto, dapat dilihat dan menempati ruang dan waktu.
· Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang
ditandai dengan gerak.
· Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya
yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran.
· Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan yaitu
kesadaran akan diri sendiri.
2. Manusia Sebagai
Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :
· Id : yang merupakan struktur kepribadian
yang paling primitif dan paling tidak tampak. Id merupakan libido murni atau
energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan
sex.
· Ego : merupakan bagian atau struktur kepribadian
yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam
saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi
antara usia satu dan udua tahun.
· Superego : merupakan struktur kepribadian yang
paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan
ego, superego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego
terbentuk dari lingkungan eksternal.
B. Pengertian Hakekat Manusia
Dalam
kamus bahasa indonesia hakikat adalah intisari atau dasar. Selain itu,
hakikat juga memiliki arti sebagai kenyataan yang sebenarnya atau sesungguhnya.
Jadi dapat di katakan bahwa yang dimaksud dengan hakikat manusia adalah dasar
atau kenyataan dari manusia itu sendiri yaitu :
1. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari
tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi
tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa
terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya
abstrak tetapi abadi. jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali
ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh
yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
2. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya. Kesempumaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh
penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa
manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu
mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan,
kebaikan atau sebaliknya. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya
terdapat pada manusia misalnya :
· Perasaan intelektual, yaitu perasaan
yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas apabila ia
dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak puas apabila ia
tidak berhasil mengetahui sesuatu.
· Perasaan estetis,yaitu perasaan yang
berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia melihat atau
mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak
indah.
· Perasaan etis, yaitu perasaan yang
berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila sesuatu itu balk,
sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
· Perasaan diri, yaitu perasaan yang
berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain. Apabila
seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi, angkuh, dan
sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah diri
(minder).
· Perasaan sosial, yaitu perasaan
yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut
merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut senang, apabila
orang gagal, memperoleh musibah, ia ikut sedih.
· Perasaan religius, yaitu perasaan yang
berkenaan dengan agama atau kepercayaan. Seseorang merasa tentram jiwanya
apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi segala perintah – Nya dan
menjauhi larangan – Nya.
3. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati
yang budayawi. Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi
faktor-faktor hayati dan budayawi.
4. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan
lingkungan tekologi mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan
bekerja dan berkarya. Soren Kienkegaard seorang filsuf
Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks
kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya
(ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.
C. Perbedaan
Manusia dengan Makhluk Lain
Menurut
Sarlito Wirawan Sarwono (1983) dalam bukunya Pengantar Umum Psikologi,
cirri-ciri manusia yang membedakan dengan makhlik lain adalah kepekaan sosial,
kelangsungan perilaku, orientasi pada tugas, usaha dan perjuangan, tiap
individu adalah unik. Secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Kepekaan sosial
Artinya kemampuan
manusia untuk dapat menyesuaikan perilakunya sesuai harapan dan pandangan orang
lain. Manusia adalah makhluk
sosial yang dalam hidupnya perlu kawan dan bekerja sama dengan orang lain.
Perilaku manusia adalah situasional, artinya perilaku manusia akan berbeda pada
situasi yang berbeda.
Contoh:
Perilaku manusia pada
saat membesuk orang yang sedang sakit di rumah sakit, berbeda dengan saat
menghadiri resepsi.
Perilaku manusia pada
saat ta’ziah (melayat) berbeda dengan perilaku saat mengikuti pesta.
Perilaku manusia akan
berbeda pada saat menghadapi orang yang sedang marah, sedang bersenang-senang,
sedang tertimpa musibah, sedang belajar, mengikuti seminar, dan sebagainya.
2. Kelangsungan perilaku
Artinya antara perilaku
satu ada kaitannya dengan perilaku yang lain, perilaku sekarang adalah
kelanjutan perilaku yang baru lalu, dan seterusnya. Dalam kata lain bahwa
perilaku manusia terjadi secara berkesinambungan bukan secara serta merta.
Jadi, sebenarnya
perilaku manusia tidak pernah berhenti pada suatu saat. Perilaku pada masa lalu
merupakan persiapan bagi perilaku kemudian dan perilaku kemudian merupakan
kelanjutan perilaku sebelumnya. Fase-fase perkembangan manusia bukanlah suatu
perkembangan yang berdiri sendiri, terlepas dari perkembangan lain dalam
kehidupan manusia.
Contoh:
Seorang mahasiswa D-III
keperawatan yang setiap hari mengikuti kuliah, akhirnya lulus dan memiliki
kepandaian serta keterampilan di bidang keperawatan, kemudian mendapat
pekerjaan, memperoleh penghasilan, berumah tangga, memiliki keturunan,
mendapatkan cucu, dan seterusnya.
3. Orientasi pada tugas
Artinya bahwa setiap
perilaku manusia selalu memiliki orientasi pada suatu tugas tertentu. Seorang
mahasiswa yang rajin belajar menuntut ilmu, orientasinya adalah untuk dapat
menguasai ilmu pengetahuan tertentu. Demikian juga individu yang bekerja,
berorientasi untuk menghasilkan sesuatu.
Contoh:
Seorang mahasiswa yang
sedang giat-giatnya belajar untuk menghadapi ujian semester, pada malam harinya
perlu tidur agar besok paginya badan terasa segar dan mampu mengerjakan soal
dengan baik.
Seorang pegawai/pekerja
yang seharian bekerja perlu beristirahat dan perlu berekreasi. Perilaku itu
sebenarnya berorientasi pada tugas dan harus dipenuhi agar ia dapat menghimpun
tenaga atau energi kembali sehingga dapat bekerja dengan semangat.
4. Usaha dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan
pada manusia telah dipilih dan ditentukan sendiri, serta tidak akan
memperjuangkan sesuatu yang memang tidak ingin diperjuangkan. Jadi, sebenarnya
manusia memiliki cita-cita (aspiration) yang ingin diperjuangkannya, sedangkan
hewan berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang sudah tersedia di alam.
Contoh:
Seorang mahasiswa yang
akan pergi kuliah ke kampus dengan bus. Calon penumpang pada saat jam-jam pagi
sangat banyak sehingga tiap orang harus berusaha dengan susah payah untuk dapat
naik bus. Walaupun banyak bus yang tersedia, mahasiswa tersebut hanya akan
berusaha naik bus ke jurusan kampus tempat ia kuliah, sedangkan bus-bus ke
jurusan yang lainnya akan dibiarkan saja, walaupun bus tersebut penumpangnya
tidak sepenuh bus yang akan ditumpangi.
5. Tiap-tiap individu manusia adalah unik
Unik disini mengandung
arti bahwa manusia yang satu berbeda dengan manusia yang lain dan tidak ada dua
manusia yang sama persis di muka bumi ini, walaupun ia dilahirkan kembar. Manusia
memiliki cirri-ciri, sifat, watak, tabiat, kepribadian, motivasi, tersendiri
yang membedakannya dari manusia lainnya. Perbedaan pengalaman yang dialami
individu pada masa silam dan cita-citanya kelak dikemudian hari, menentukan
perilaku individu di masa kini yang berbeda-beda pula.
D. Kepribadian Bangsa Timur
1. Bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan
yang lebih tinggi dibanding budaya barat :
Inilah faktor utama
yang membuat bangsa timur khususnya Indonesia menjadi bangsa yang berkesan di
mata orang asing yang berkunjung ke Indonesia karena faktor inilah yang
seolah-olah membuat kesan yang tidak terlupakan .Jika dibandingkan budaya barat
bangsa timur dapat dikatakan lebih unggul darinya karena budaya barat cenderung
kurang dalam menjunjung nilai kesopanan .
2. Bangsa timur lebih
terbuka dan ramah tamah terhadap bangsa atau negara lain :
Ini adalah faktor kedua
yang menyebabkan bangsa kita ini adalah bangsa yang paling digemari bangsa
asing sebagai tujuan wisata karena dengan sifat masyarakat Indonesia yang
terbuka dan ramah baik kepada sesama maupun kepada bangsa asing membuat bangsa
asing tidak takut untuk bercengkrama meskipun bangsa asing tersebut belum
pernah mengenal sebelumnya
3. Bangsa timur juga
amat peduli dengan orang lain :
Faktor ketiga ini sudah
mendarah daging bagi masyarakat bangsa timur , peduli kepada sesama merupakan
sebuah keharusan yang tidak bisa ditinggalkan . Bangsa timur bahkan tidak
pandang bulu dalam memberikan simpati dan kepedulian , orang asing yang belum
dikenalpun akan dibantu selama ia bisa membantunya , Hal ini sanagat jauh
berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal serta lebih
individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat .
1. Nomor
7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Disebut
sebagai daerah tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri
manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri.
Contoh study kasusnya, misalnya dunia
mimpi dari manusia itu sendiri. Terkadang didunia mimpi itu sering timbul
beberapa hal yang mungkin tidak pernah disadari oleh manusia itu sendiri,
bahkan hal itu tidak disadari oleh otak manusia.
Disebut daerah Sub sadar karena sewaktu-waktu unsur-unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari-hari.
Disebut daerah Sub sadar karena sewaktu-waktu unsur-unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari-hari.
Contoh study kasusnya, misalnya sebuah
tragedy buruk yang pernah menimpa manusia itu sendiri atau kita kenal dengan
trauma tersendiri yang dimiliki manusia tersebut yang sulit untuk dilupakan
namun manusia itu sendiri ingin melupakannya. Tragedy buruk itu kita misalkan
pada waktu peristiwa Gempa Tsunami di Aceh pada tahun 2006. pada peristiwa itu,
pastinya meninggalkan trauma bagi para korban bencana Tsunami di Aceh. Trauma
tersebut sebenernya ingin untuk dilupakan tetapi mereka merasa hal itu sangat
sulit dilupakan karena pada saat itu mereka dalam keadaan sadar.
2. Nomor
5 disebut daerah kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran-pikiran
dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada
seorang lain pun yang dapat mengetahuinya.
Contoh study kasusnya, misalnya perasaan
benci terhadap seseorang. Perasaan itu ada dalam keadaan kita sadar, namun
secara tidak langsung hal itu tidak dinyatakan terang-terangan didepan
seseorang yang dibencinya. Perasaan itu terkadang hanya bergemelut didalam
hatinya dan pikierannya sendiri tanpa ada yang mengetahuinya.
3. Nomor
4 disebut daerah kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini
berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya
seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Contoh study kasusnya , misalnya kita
lihat dari segi pengetahuan. Seseorang membagi apa yang diketahuinya baik dari
buku-buku yang telah dibacanya, atau pengetahuan yang telah dimilikinya.
4. Nomor
3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang
atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta
bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk
hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini.
Contoh study kasusnya, misalnya kita
lihat segi perasaan, seseorang yang telah menganggap oranglain sebagai
seseorang yang mampu untuk menjadi tempat untuk menanmpung berbagai curahan
hatinya atau sesuatu yang dirasakannya.
5. Nomor
2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara
murid dengan guru, pedagang dan pembeli. Pada daerah ini semua hubungan yang
ada sudah sering kita lihat berbagai contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
salah satu contoh study kasusnya, misalnya antara pedagang dan pembeli. Disini mereka saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pedang membutuhkan pembeli untuk membeli dagangannya, sedangkan pembeli membutuhkan barang untuk dikonsumsinya. Ini adalah suatu hubungan timbal balik yang sudah sangat lumrah terjadi dalam kehidupan kita.
salah satu contoh study kasusnya, misalnya antara pedagang dan pembeli. Disini mereka saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pedang membutuhkan pembeli untuk membeli dagangannya, sedangkan pembeli membutuhkan barang untuk dikonsumsinya. Ini adalah suatu hubungan timbal balik yang sudah sangat lumrah terjadi dalam kehidupan kita.
6. Nomor
1 disebut lingkaran hubungan jauh, yang berarti pikiran dan gagasan
manusia tentang berbagai macam hal. Disini manusia tersebut sudah mulai matang
terhadap hal apa saja yang akan dihadapi kedepannya.
Contoh study kasusnya, misalnya sebuah
keputusan yang harus diambil seseorang ketika dia dalam sebuah masalah besar
yang dihadapinya. Keputusan tersebut begitu cepat diseleksi dalam otaknya.
Sepersekian detik dia harus bisa keluar dari masalah tersebut. Tentunya dia
sudah memikirkan segala macam hal yang akan dihadapinya kemudian hari.
7. Nomor
0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan
pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau
dijumpai.
contoh study kasusnya, Misalnya saat kita berada diluar dari Negara Indonesia. Kita akan berpikir bahwa Negara yang kita kunjungi itu sangat berbeda dengan Negara dimana kita tinggal yaitu di Indonesia. Hal yang berbeda itu dilihat dari berbagai aspek yang ada. Dilihat dari kebudayaan , pola pikir dan cara hidup manusia dinegara tersebut, dan berbagai macam aspek lainnya.
2. Kebudayaan
contoh study kasusnya, Misalnya saat kita berada diluar dari Negara Indonesia. Kita akan berpikir bahwa Negara yang kita kunjungi itu sangat berbeda dengan Negara dimana kita tinggal yaitu di Indonesia. Hal yang berbeda itu dilihat dari berbagai aspek yang ada. Dilihat dari kebudayaan , pola pikir dan cara hidup manusia dinegara tersebut, dan berbagai macam aspek lainnya.
2. Kebudayaan
A. Pengertian Kebudayaan
Kata
budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi
atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari
kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai
segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat
menunjuk pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.
Sedangkan
definisi kebudayaan menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip
Budiono
K, menegaskan bahwa, “menurut antropologi, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta
karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan
miliknya dengan belajar”. Pengertian tersebut berarti pewarisan budaya-budaya
leluhur melalui proses pendidikan.
Beberapa pengertian
kebudayaan berbeda dengan pengertian di atas, yaitu:
1. Kebudayaan adalah cara berfikir dan cara
merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia
yang membentuk kesatuan sosial (masyarakat) dalam suatu ruang dan waktu.
2.
Kebudayaan sebagai keseluruhan yang
mencakup pengetahuan kepercayaan seni, moral, hukum, adat serta kemampuan serta
kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
3. Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa
dan cipta masyarakat. Karya yaitu masyaraakat yang menghasilkan tekhnologi dan
kebudayaan kebendaan yang terabadikan pada keperluan masyarakat. Rasa yang
meliputi jiwa manusia yaitu kebijaksanaan yang sangat tinggi di mana aturan
kemasyarakatan terwujud oleh kaidah-kaidah dan nilai-nilai sehingga denga rasa
itu, manusia mengerti tempatnya sendiri, bisa menilai diri dari segala
keadaannya.
B. Unsur-unsur Kebudayaan
Suatu
kebudayaan tidak akan pernah ada tanpa adanya beberapa sistem yang mendukung
terbentuknya suatu kebudayaan, sistem ini kemudian disebut sebagai unsur yang
membentuk sebuah budaya, mulai dari bahasa, pengetahuan, tekhnologi dan lain
lain. semua itu adalah faktor penting yang harus dimiliki oleh setiap
kebudayaan untuk menunjukkan eksistensi mereka.
1.
Bahasa
Yaitu suatu sistem
perlambangan yang secara arbitrel dibentuk atas unsur – unsur bunyi ucapan
manusia yang digunakan sebagai gagasan sarana interaksi.
2.
Sistem pengetahuan
Yaitu semua hal yang
diketahui manusia dalam suatu kebudayaan mengenai lingkungan alam maupun
sosialnya menurut azas – azas susunan tertentu.
3.
Organisasi sosial
Yaitu keseluruhan
sistem yang mengatur semua aspek kehidupan masyarakat dan merupakan salah satu
dari unsur kebudayaan universal.
4.
Sistem peralatan hidup dan tekhnologi
Yaitu rangkaian konsep
serta aktivitas mengenai pengadaan, pemeliharaan, dan penggunaan sarana hidup
manusia dalam kebudayaannya.
5.
Sistem mata pencarian hidup
Yaitu rangkaian
aktivitas masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam
konteks kebudayaan.
6.
Kesenian
Yaitu suatu sistem
keindahan yang didapatkan dari hasil kebudayaan serta memiliki nilai dan makna
yang mendukung eksistensi kebudayaan tersebut.
7.
Sistem religi
Yaitu rangkaian
keyakinan mengenai alam gaib, aktivitas upacaranya serta sarana yang berfungsi
melaksanakan komunikasi manusia dengan kekuatan alam gaib.
C. 3 Wujud Kebudayaan Menurut Dimensi
:
Wujud dari kebudayaan
itu sendiri adalah :
·
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan
adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak.
·
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud
kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.
Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
·
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud
kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua
manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,
dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud
kebudayaan.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Diterima
Atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru
1.
Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan
atau kontak denagn kebudayaan dari luar.
2. Pandanagan hidup dan nilai-nilai yang
dominant dalam suatu budaya ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3.
Corak struktur sosial masyarakat
menentukan proses kebudayaan baru.
4.
Apabila unsur baru dapat dengan mudah
dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat.
E. Hubungan Manusia Dengan Kebudayaan
Manusia
dan kebudayaan sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan
merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini.
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan
mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari
kegiatan sehari-hari dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh
Sang Pencipta.
Budaya
tercipta/terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala
isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali
oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara
hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Di samping itu manusia juga
memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan
perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa
menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan.
Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk
kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya
dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya.
Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya
Manusia.
F.
Pengertian
Dialektis
Dialektika
adalah suatu cara berpikir yang berpotensi menghasilkan penjelasan, tetapi
dialektika itu sendiri BUKAN penjelasan.
Dengan
kata lain, dialektika adalah salah satu metode untuk mencapai penjelasan,
tetapi bukan penjelasan itu sendiri,
G. 3 Tahap Proses Dialektis
1.
Tahap Eksternalisasi
Adalah proses
pencurahan diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas
fisik dan mentalnya.
2.
Tahap Objektivasi
Adalah konsekuensi
logis dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi
manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam tahap
objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu,
misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku ilmiah, dsb.
3.
Tahap Internalisasi
Adalah tahap dimana
realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh manusia.
Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil karyanya ditransformasikan
kembali ke dalam struktur kesadaran subjektifnya.
Sumber :
0 comments:
Posting Komentar